Jumat, 21 September 2018

Fokus Pada Masalahmu atau JanjiNya ?

Hallo Generasi Anti-Galau, I'm back hehe.

Masalah ? Yups, setiap orang pasti punya masalah baik masalah internal ataupun eksternal dengan lingkungan sekitar. Setiap masalah sering membuat orang Galau, menjadikan orang tersebut emosional dan sensitif terhadap apapun sampai orang lain harus melihat muka masam kita. Tingkah kita yang seperti itu pasti akan membuat orang lain yang berkomunikasi dengan kita jengkel dan merasa tidak nyaman. Kalau seperti itu kita ataupun orang lain tidak mengalami sukacita dan kebahagiaan donk atas hidup kita ? Nah itu salah banget dan Tuhan juga nggak suka kan pastinya ? Padahal kita diciptakan dengan tujuan untuk membagikan cinta kasih dan kebahagiaan buat sesama kita. Tapi jujur saja, Galau atau khawatir terhadap masalah yang kita hadapi pasti sulit kita kontrol. Seperti yang saya alami,disaat saya sudah semangat berjuang tetapi apa yang saya inginkan belum terwujud respon saya pasti GALAU berjam-jam dan lebih sensitif dari biasanya. Sampai suatu hari disaat kumpul sama temen-temen yang saya sudah anggap sebagai "KELUARGA AO" menegur saya " Kamu kenapa ? nggak usah lah galau-galauan, galau boleh2 aja tapi cuma 15 menit aja. Tuhan nggak suka lihat kamu kayak gitu. Seharusnya kamu mengucap syukur dan berserah sama Tuhan untuk setiap masalahmu. Ini PROSES yang harus kamu alami supaya kamu NAIK LEVEL. Ini baru perkara kecil hlo, kalau kamu nggak bisa bertanggungjawab dengan perkara kecil maka Tuhan nggak akan pernah berikan ke kamu tanggungjawab yang besar."
Dari ucapan itulah saya mulai sadar bahwa selama ini RESPON saya SALAH. Saya seharusnya, bukan bukan hanya saya tapi KITA harus memiliki RESPON yang BENAR untuk menghadapi setiap persoalan yang menghadang di depan kita dan berfokus pada Janji-janjiNya. Respon yang kita ambil menentukan siapa kita dan menentukan apa yang terjadi esok hari. 
Fokus pada Janji-janjiNya yang penuh harapan Bukan fokus pada Masalahmu dan kegalauanmu.

Selasa, 27 Maret 2018

Cangkir dan Perjalanan Hidup

Tahukah saudara bagaimana proses pembuatan sebuah cangkir sehingga menjadi cangkir yang indah dan berguna ?

Inilah kisah perjalanan hidupku "CANGKIR":

 "Ku diciptkan berawal dari tanah yang dipijak-pijak, berawal dari sesuatu yang hina, berawal dari sesuatu yang rendah. Kemudian aku ditemukan seorang tukang pengrajin gerabah dan mengambil ku. Aku berfikir bahwa hidupku akan jauh lebih baik setelah Tukang Pengrajin Gerabah mengambilku, tapi apa yang aku temukan ?? Dia membentukku dan memutar-mutar aku tanpa bertanya apakah aku bersedia diperlakukan seperti itu. Penderitaanku tidak sampai disini, setelah itu kalian tahu yang Dia lakukan kepada ku ?? Dia membakarku, hingga aku menangis kesakitan. Tapi Dia berkata "belum selesai". Kemudian Dia membakarku lagi sampai apa yang diinginkannya terpenuhi. Lalu, aku dicat dan diukir dengan tinta panas yang membuatku semakin merasakan kesakitan yang tiada henti-hentinya, yang tak dapat ku tahan lagi. Tapi, sekali lagi Dia berkata "belum selesai".  Pemilikku mulai membersihkan ku kembali, membuatku jadi indah. Dan akhirnya aku menyadari apa yang dilakukan Pemilikku dengan berbagai proses yang begitu menyakitkan bagiku adalah supaya aku menjadi sebuah cangkir yang sangat CANTIK, INDAH dan BERHARGA. Sekarang, aku tinggal di rumah mewah, banyak orang yang menggunakanku sebagai tempat minum ataupun sebagai penghias rumah, tidak lagi berada di tempat kotor diinjak-injak. Aku begitu disayangi oleh mereka. "



Tahukah saudara, bahwa perjalanan hidup kita seperti pembuatan cangkir yang harus melewati banyak proses untuk menjadi INDAH dan BERGUNA. Kita yang diambil oleh Tuhan dari tempat yang hina dan karena KasihNya Tuhan membuat kita sebegitu berharga dan sempurna di mataNya. Namun, perjalanan hidup kita tidaklah mudah, banyak PROSES, GODAAN, PENDERITAAN, COBAAN dari dunia yang harus kita lewati. Dunia adalah ciptaan Allah dan percayalah bahwa seberapa besar PERGUMULANMU tidak akan lebih besar dari Allah "Ciptaan tidak lebih besar dari Penciptanya". Penderitaan semua tidak memandang siapa engkau dan bagaimana situasi yang kamu hadapi. Itu semua bisa terlewati tergantung SIKAP HATI dan KARAKTER kita dalam menyikapinya. Apakah kita memilih untuk bersungut-sungut atau memilih SABAR, bersedia BERPROSES sama Tuhan, mengikuti arahanNYa sehingga kita dapat menikmati rumah yang mewah yaitu SURGA. Pilihan ada di kalian sebagai orang Percaya :)


" Diproses dan dididik itu memanglah sakit dan berat, tapi semua itu harus kita lewati karena untuk mendapatkan Hasil Yang Terbaik. Jangan pernah mengeluh dan mencoba untuk menyerah."

"Satu hal yang perlu diingat bahwa Allah tidak akan meninggalkanmu disaat kamu mengalami Proses dan Cobaan Hidup. Dan percayalah bahwa Kuasa Allah LEBIH BESAR dari masalahmu".


source : http://dovamanurung.blogspot.co.id/2013/01/hidup-sebuah-gelas.htm

Selasa, 06 Maret 2018

Kisah Kaktus Temukan Panggilannya

Alkisah ada sebatang pohon kaktus yang tumbuh bertahun-tahun di padang gurun. Sejak kecil, ia harus menumbuhkan akarnya kuat-kuat agar batangnya tetap kokoh menghadapi badai gurun dan panasnya pasir. Juga supaya ia mampu menjangkau air yang langka dan menyimpannya dalam tubuhnya. Batang tubuhnya pun menjadi besar dan gembung berisi air, membuatnya merasa tidak menarik. Kaktus ini menyesali keberadaan dirinya. Ia merasa tidak berguna dan Tuhan telah salah menciptakannya. Ia selalu membandingkan dirinya dengan satu tanaman lain, yaitu padi. Yang hidupnya berlimpah air dan terus disirami petani. Bulir-bulirnya pun senantiasa dinantikan banyak orang. Bagi Kaktus, tujuan Tuhan menciptakan padi sangat jelas, tetapi tidak dengan dirinya. Semakin hari hatinya semakin tawar karena tidak ada hal baik yang bisa ditemukannya dalam dirinya.


Hingga suatu hari, badai pasir melanda gurun itu. Di dekat kaktus itu, seseorang tampak sangat kesusahan. Tiupan angin membuat unta-untanya mulai terseret mengikuti arus angin. Dengan susah payah, orang itu mengikatkan tali unta-untanya di batang tubuhnya. Kemudian, badai pun berlalu. Orang itu dan unta-untanya selamat. Setelah itu, orang tersebut menoreh batang tubuhnya supaya air keluar, sehingga ia memiliki bekal air yang cukup untuk sampai di kota terdekat.


Ada suatu perasaan bahagia, haru dan sukacita saat dirinya bisa menolong orang tersebut dan unta-untanya dengan apa yang dimilikinya. Saat Tuhan berbisik padanya, air matanya pun mengalir, “Hari ini, kamu menemukan panggilan hidupmu. Kamu berhasil menjadi kuat, kokoh dan siap menghidupi panggilan itu. Rancangan-Ku tidak pernah salah. Jadilah seperti apa yang Aku rancangkan, maka hidupmu akan menjadi penuh arti. Selamat berjuang, Kaktus kecil-Ku. Kekuatan-Ku akan menyertai sampai garis akhir!”. Kata-kata semangat yang Tuhan ucapkan kepada Kaktus membuatnya menjadi lebih kuat dan percaya bahwa dia diciptakan bukan hanya sebagai pajangan di dunia tapi memiliki tugas yang LUAR BIASA.


Kata-kata yang Tuhan katakan kepada kaktus juga tertuju kepada saudara dan saya. Jangan pernah kita membandingkan diri kita dengan orang lain. Yeah walaupun saya juga sering tanpa sadar minder dengan orang lain apa yang mereka miliki dan bisa lakukan. But, sekarang saya mulai belajar bahwa kita diciptakan Tuhan berbeda-beda memiliki keunikan tersendiri, dan memiliki panggilan "tujuan hidup" yang berbeda. Apapun kondisi kita, bagaimanapun keadaan kita, yakinlah satu hal bahwa kamu itu UNIK dan kamu itu sedang dipersiapkan oleh Tuhan dengan suatu pekerjaan yang besar, yang HANYA SAUDARA yang BISA melakukannya bukan orang lain. Karena Sang Pencipta memiliki rancangan-rancangan bagi setiap kita berbeda dengan yang lain. Dan ingatlah bahwa Saya dan Saudara itu ISTIMEWA  "UNIK" dan BERHARGA di MATA-NYA.


Jangan MINDER, jangan IRI hati, jangan mengeluh, tetaplah BERSYUKUR  apapun kondisimu "pahit, manis, asem, asin" , jadilah KUAT dan KOKOH walaupun badai hidup menerpa, tetap lakukan yang terbaik dan selalu berpikir POSITIF kepada Tuhan.


Picture : https://board.postjung.com/784234.html
Source : https://gbika.org/site/terima-kasih-tuhan-aku-istimewa/